ApabilaAnda mencari Software Rumah Sakit di Barru, Kami punya yang Anda butuhkan. Kami memiliki produk aplikasi SIRS Online dengan nama SIMRS Symphoenix yang mampu mengelola rumah sakit atau klinik dengan lebih mudah, sehingga kualitas pelayanan kesehatan meningkat, kinerja rumah sakit menjadi lebih efektif & efisien, pengajuan Kredensial BPJS bisa menjadi
The enhancement of patient’s visit to hospital led to the increasing of length of queue particularly at registration division. This condition made the long duration of waiting time for patients. Hospital’s management should manage the patients queue especially for the period of bottle neck condition. This operation research reviewed the patients queue at existing outpatient registration service system and proposed the optimal system based on queuing theory and trade-off analysis of cost of service and cost of waiting. Cross-sectional data applied to collect the patient’s arrival rate, service time for every server, waiting cost, and queue related behavior. Result of this study suggested that existing system was non-steady state system and not optimum based on trade-off analysis. Patients who came at least am should serve with 2 servers of queue number service, and 6 servers of outpatient registration. Whereas patients who came after am should serve with 1 servers of que...
Masalahantrian yang terlalu panjang dan pembatasan waktu operasional pendaftaran, menimbulkan permasalahan lain. Pendaftar BPJS Kesehatan lainnya mengeluhkan perbankan yang kerap “offline”, padahal pembayaran harus dilakukan di bank. Seperti yang diungkapkan salah satu pendaftar lain BPJS Kesehatan, Susan Susanto.
Dengan angka positif corona yang masih terus meningkat di setiap harinya, tidak heran jika banyak orang yang khawatir jika harus berlama-lama di rumah sakit sekedar untuk mengambil nomor antrian atau menunggu nomor dipanggil. Baca Juga Namun kini kamu bisa menggunakan Okadoc untuk mengambil nomor antrian di berbagai rumah sakit di Jabodetabek dengan mudah. Keuntungan Ambil Antrian Online Rumah Sakit Dengan Okadoc Ada banyak keuntungan menggunakan Okadoc untuk ambil antrian rumah sakit secara online yang bisa kamu rasakan, seperti Bisa dilakukan dimana saja, kapan sajaBisa pilih dokter spesialis sesuai kebutuhanBisa dengan mudah pilih hari dan waktu konsultasiBisa mendaftar menggunakan BPJS atau dana pribadiTidak perlu berlama-lama menunggu di rumah sakit. Cukup datang saat perkiraan nomor antrian akan dipanggilAkan mendapatkan notifikasi lewat sms mengenai nomor antrian sehingga kamu tidak akan kelewatan jadwal kunjungan ke rumah sakit. Rumah Sakit yang Bekerjasama Dengan Okadoc Untuk saat ini, rumah sakit dan klinik yang bekerjasama dengan Okadoc yang menyediakan layanan ambil antrian online adalah sebagai berikut. RS Permata PamulangRS Muhammadiyah Taman PuringRS Yadika Pondok BambuRSIA Sammarie BasraKlinik Gigi Nirmala DepokRSIA SayyidahDentistiqueIZI ClinicMayapada Clinic Central ParkMayapada Clinic Tangerang CityMayapada Clinic SudirmanMayapada MCU CenterRSIA Vitalaya Cara Ambil Antrian Rumah Sakit Online Dengan Okadoc Nah, begini nih cara mudah ambil antrian online di rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Okadoc. Buka hingga menemukan tab Ambil Antrian di Rumah Sakit’Lalu pilih dokter atau spesialisasi yang diinginkanKlik Ambil AntrianPilih tanggal dan waktu konsultasiMasukkan nomor rekam medis jika ada atau daftar pasien baru dengan memasukkan info pasien dan nomor KTPMasukkan kode OTP yang dikirim ke nomor telepon yang dimasukkan dalam pendaftaran pasien untuk konfirmasi nomor antrianSelesai! Notifikasi nomor antrian akan dikirim via email dan sms Lalu bagaimana selanjutnya? Di hari konsultasi yang kamu pilih, kamu akan mendapatkan sms dari Okadoc mengenai pemberitahuan jika nomor antrian kamu akan segera dipanggil. Jadi kamu bisa segera ke rumah sakit dan menunggu di poli atau ruang tunggu hingga nomor kamu dipanggil. Mudah kan? Kamu tidak perlu menunggu dari pagi di rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter. Kamu cukup datang ke rumah sakit atau klinik paling tidak 1 jam sebelum jadwal konsultasi yang dipilih melalui Okadoc untuk menghindari nomor antrian kelewatan dipanggil.
Rekammedis dan statistik rumah sakit mempunyai hubungan yang sangat erat, karena data statistik rumah sakit di peroleh dari data rekam medis kelola oleh petugas perekam medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008 rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,
Apakah Anda mencari gambar tentang Nomor Antrian Rumah Sakit? Terdapat 53 Koleksi Gambar berkaitan dengan Nomor Antrian Rumah Sakit, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
PenentuanNomor Urut Antrian Rumah Sakit Melalui SMS Gateway” terdapat permasalahan yang terjadi dalam Dari gambar Gambar 2 disimpulkan bahwa terjadi penurunan pengunjung umum setiap bulan pada tahun 2020 dikarenakan adanya virus covid-19, namun yang membedakan dari bulan januari dan februari dari bulan
Rumah Sakit Daerah Balung merupakan rumah sakit dengan kelas tipe C milik pemerintah Jember. Rumah Sakit Daerah balung memiliki permasalahan yaitu waktu kehadiran pasien dan jumlah pasien tidak diketahui sebelumnya, prosedur pendaftaran yang sulit dan pendaftaran yang panjang, waktu tunggu pasien di pelayanan rawat jalan yang membeludak, serta menumpuknya pasien yang ada di pelayanan rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pendaftaran online berbasis android di Rumah Sakit Daerah Balung yang diharapkan akan dapat mempermudah pasien yang mendaftar secara online untuk mendapatkan nomor antrian. Pasien dapat mendaftar dimana saja, kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Pada suatu proses peningkatan sistemnya, penelitian ini menggunakan metode peningkatan sistem model waterfall. Metode tersebut diawali dengan menganalisis kebutuhan perangkat lunak, mendesain, membuat pengkodean sistem dan pengujian sistem. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pendaftaran online berbasis android diRumah Sakit Daerah Balung. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kuliatas dan mutu pelayanan di Rumah Sakit Daerah Balung. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol. 3, No. 4, September 2022, hlm. 276 - 286 EISSN 2721-866X URL DOI 276 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran Online Berbasis Android Di Rumah Sakit Daerah Balung Asri Dheajeng Imani*, Sustin Farlinda, Andri Permana Wicaksono, Erna Selviyanti Manajemen Informasi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember asridheajeng Online Registration System, Application, Android, Waterfall Balung Regional Hospital is a type C hospital belonging to the government of Jember. The Balung Regional Hospital has problems, namely the time of patient attendance and the number of patients not previously known, difficult registration procedures and long registration, excessive waiting time for patients in outpatient services, and the accumulation of patients in outpatient services. The purpose of this study is to design and create an android-based online registration system at the Balung Regional Hospital which is expected to make it easier for patients who register online to get a queue number. Patients can register anywhere, anytime without being limited by space and time. In a system improvement process, this research uses the waterfall model system improvement method. The method begins with analyzing software requirements, designing, coding the system and testing the system. The final result of this research is android-based online registration at the Balung Regional Hospital. The benefit of this research is to improve the quality and quality of service at the Balung Regional Hospital. Sistem Pendaftaran Online, Aplikasi, Android, Waterfall Rumah Sakit Daerah Balung merupakan rumah sakit dengan kelas tipe C milik pemerintah Jember. Rumah Sakit Daerah balung memiliki permasalahan yaitu waktu kehadiran pasien dan jumlah pasien tidak diketahui sebelumnya, prosedur pendaftaran yang sulit dan pendaftaran yang panjang, waktu tunggu pasien di pelayanan rawat jalan yang membeludak, serta menumpuknya pasien yang ada di pelayanan rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pendaftaran online berbasis android di Rumah Sakit Daerah Balung yang diharapkan akan dapat mempermudah pasien yang mendaftar secara online untuk mendapatkan nomor antrian. Pasien dapat mendaftar dimana saja, kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Pada suatu proses peningkatan sistemnya, penelitian ini menggunakan metode peningkatan sistem model waterfall. Metode tersebut diawali dengan menganalisis kebutuhan perangkat lunak, mendesain, membuat pengkodean sistem dan pengujian sistem. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pendaftaran online berbasis android diRumah Sakit Daerah Balung. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kuliatas dan mutu pelayanan di Rumah Sakit Daerah Balung. Korespondensi Penulis Asri Dheajeng Imani, Politeknik Negeri Jember, PO BOX 164 Jember Telepon +6287754174160 Email asridheajeng20 Submitted 16-05-2022; Accepted 15-06-2022; Published 22-09-2022 Copyright c 2022 The Author s This article is distributed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License CC BY-SA J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X DOI 277 1. PENDAHULUAN Kemajuan suatu teknologi dan sistem informasi saat ini sangat berkembangan dengan pesat di era generasi milenial, terutama di negara Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang serba digital. Kemajuan ini dapat mempermudah suatu pekerjaan manusia dibandingkan dengan proses manual yang semuanya dilakukan oleh manusia. Kemajuan sistem informasi banyak dibutuhkan oleh perusahaan bahkan rumah sakit pada era saat ini. Pada era digital yang berkembang pesat sehingga dapat menyesuaikan dunia teknologi agar dapat mempermudah segala aspek kegiatan yang dilakukan oleh manusia, salah satu aspek tersebut yaitu smartphone. Dengan adanya smartphone yang bersifat digital manusia dapat memakai smartphone yang berfungsi untuk berkomunikasi tanpa tekendala dengan jarak, waktu maupun tempat, ini karena smartphone dapat dibawa kemana-mana dan memiliki bentuk yang simple dan kecil. Di dalam smartphone terdapat sebuah perangkat lunak sebagai pendukung kinerja untuk mengatur suatu pekerjaan [1]. Perangkat lunak merupakan abstraksi fisik yang memungkinkan kita untuk berbicara dengan mesin perangkat keras. Tanpa adanya perangkat lunak maka perangkat keras tidak akan berguna atau berfungsi dengan optimal. Tujuan dari sistem komputer yaitu dapat menerjemahkan data menjadi suatu informasi yang nantinya akan berkembang semakin pesat [2]. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien serta dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam menentukan keputusan pada suatu organisasi. Sistem informasi merupakan suatu organisasi yang dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang dapat mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan laporan-laporan yang akan diperlukan [3]. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit pada pasal 1 butir ke 2 dijelaskan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat dengan SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang dapat memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan [4]. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan, secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit sebagai tempat untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat [5]. Guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya maka rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kualitas pada kinerjanya sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat memiliki mutu yang baik. Dengan demikian secara tidak langsung rumah sakit diharuskan untuk mengikuti perkembangan teknologi untuk menunjang pelayanan medik maupun pelayanan non medik yang optimal bagi masyarakat. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang mengupayakan derajat kesehatan yang tinggi pada masyarakat yaitu Rumah Sakit Daerah Balung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, Rumah Sakit Daerah Balung merupakan rumah sakit kelas C milik pemerintah daerah kabupaten Jember provinsi Jawa Timur. Rumah sakit ini memberikan pelayanan dibidang kesehatan yang di dukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Daerah Balung adalah permasalahan yang terjadi dibagian pendafataran pasien seperti waktu kehadiran pasien dan jumlah pasien tidak diketahui sebelumnya, prosedur pendaftaran yang sulit dan pendaftaran yang panjang, durasi tunggu pelayanan rawat jalan yang masih membeludak dan menumpuknya pasien di poli rawat jalan. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi pendaftaran online berbasis android. Dengan adanya sistem informasi pendaftaran online berbasis android diharpkan dapat melancarkan pasien untuk mendaftar secara online melalui smartphone, mengevaluasi dan memantau antrian pasien rawat jalan di rumah sakit yang sudah terintegrasi, media pembelajaran bagi pasien tentang manfaat dari sistem informasi di pelayanan rumah sakit. Dalam pembuatan aplikasi pendaftaran online berbasis android, pasien dan keluarga pasien dapat mendaftar online, melihat jadwal dokter, dapat menetapkan jadwal kunjungan, dan pasien juga akan mendapatkan nomor antrian. Aplikasi berbasis android ini dapat dipakai oleh pasien mulai dari versi android Jelly Bean sampai dengan versi android yang sekarang yaitu android 11 [6]. J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X 278 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi.. 2. METODE PENELITIAN Metode pengembangan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode waterfall. Pengembangan metode waterfall di pilih dengan melihat kesesuaian antara kelebihan metode tersebut dengan keadaan kasus yang ada di Rumah Sakit Daerah Balung. Kelebihan metode waterfall, yaitu pengembangan yang terstruktur dan terkontrol membuat kualitas software tetap terjaga. Disisi lain model ini merupakan jenis model yang bersifat dokumen lengkap, sehingga proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah [7]. Berikut merupakan diagram metode waterfall menurut Rosa dan M. Shalahuddin 201328 dalam [8] Gambar 1. Diagram Metode Waterfall Jenis/desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan Kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian fenomenologi, grounded, etnogrofi, historis, kasus, filosofi, dll. Proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif dapat diperoleh melalui cerita, gambar atau dokumen lainnya [9]. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari petugas pendafatarn dan petugas rekam medis. Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode waterfall dengan bahasa pemrograman Dart dan database firebase. 3. HASIL DAN ANALISIS Analisis dan identifikasi Kebutuhan Hasil tahap pengumpulan data requirements analysis and definition yang dilakukan secara lengkap guna memenuhi kebutuhan analisis yang harus dipenuhi. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi pendaftaran pasien melalui wawancara, dan observasi. Hasil analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari penelitian ini, sebagai berikut Kebutuhan Fungsional a. Admin Pendaftaran Admin Pendaftaran memiliki hak akses untuk melihat data pasien, menambah dan mengedit jadwal dokter dan poliklinik. b. Admin Poliklinik Admin Poliklinik memiliki hak akses untuk melihat data pasien, menambah dan mengedit jadwal dokter dan poliklinik. c. Pasien Pasien memiliki hak akses untuk mendaftar, melihat jadwal dokter, melihat poliklinik, melihat riwayat pendaftaran, melihat tentang rumah sakit, dan pasien juga dapat mengedit profil. J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X DOI 279 Kebutuhan Non Fungsional a. Perangkat Keras Tabel 1. Daftar Perangkat Keras Digunakan untuk membuat desain aplikasi dan pengkodean hingga testing apklikasi pendaftaran online. Digunakan untuk mendaftar pada aplikasi b. Perangkat Lunak Tabel 2. Daftar Perangkat Lunak Digunakan untuk membuat hasil analisa aplikasi pendaftaran online Digunakan untuk membuat flowchart dan Entity Relationship Diagram ERD. Digunakan untuk membuat desain sistem dalam bentuk Context Diagram, dan Data Flow Diagram DFD digunakan untuk membangun aplikasi baik untuk sistem operasi android maupun sistem operasi iOS bahasa general-purpose yang dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai platform termasuk web, mobile server, dan IOT Internet of Things Desain Sistem Setelah tahap kebutuhan analisis selesai dilakukan tahap selanjutnya, yaitu desain sistem system and software design terkait pembuatan aplikasi pendaftaran online berbasis android di Rumah Sakit Daerah Balung. Desain sistem dilakukan dengan mentranslasikan hasil analisa kebutuhan kedalam desain pembuatan perangkat lunak dalam bentuk flowchart system, context diagram, data flow diagaram DFD. Flowchart Sistem Gambar 2. Flowchart Sistem Pendaftaran Online Diawali dengan pasien memilih menu pendafataran, kemudian pasien dapat melakukan login terlebih dahulu setelah pasien login, pasien dapat memasukkan data diri kemudian pasien dapat memilih dokter dan poli yang akan di tuju. Outputnya pasien akan mendapatkan nomer antrian yang dapat dibawa pasien saat akan berkunjung ke rumah sakit. J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X 280 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi.. Contex Diagram Context Diagram atau juga bisa disebut sebagai DFD Level 0 merupakan gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan boundary sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem [10]. Gambar 3. Contex Diagram Tabel 3. Keterangan Entitas Admin Pendaftaran memiliki hak akses untuk melihat data pasien, menambah dan mengedit jadwal dokter dan poliklinik Admin Poliklinik memiliki hak akses untuk melihat data pasien, menambah dan mengedit jadwal dokter dan poliklinik Pasien memiliki hak akses untuk mendaftar, melihat jadwal dokter, melihat poliklinik, melihat riwayat pendaftaran, melihat tentang rumah sakit, dan pasien juga dapat mengedit profil. Data Flow Diagram DFD Level 1 Data Flow Diagram DFD atau Diagram Alir Data DAD merupakan uatu model yang menggambarkan data yang ditransformasikan oleh proses pada suatu sistem yang merupakan penjelasan lengkap mengenai data, karena DFD hanya menunjukkan bagaimana data digunakan oleh proses-proses yang ada dalam sistem [11]. DFD Level 1 pendaftaran online terdiri dari 5 proses, seperti gambar berikut ini Gambar 4. Data Flow Digaram DFD Level 1 J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X DOI 281 Pengkodean Sistem Pengkodean Sistem Pada tahap pengkodean sistem implementation and unit testing dilakukan penerjemahan desain sistem yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya dengan menggunakan framework visual studio code dalam bahasa pemrograman Dart, untuk database menggunakan Firebase. Berikut merupakan tampilan pendaftaran online di Rumah Sakit Daerah Balung yang telah dibuat Gambar 5. Tampilan menu Login Pasien Gambar 6. Tampilan Menu Pendaftaran Gambar 5 merupakan tampilan menu login pasien. Didalam menu login, pasien dapat memasukkan nomor telepon. Pada saat pasien memasukkan nomor telepon, pasien akan mendapatkan kode secara otomatis agar dapat melanjutkan pendaftaran. Kode tersebut akan dikirimkan ke nomor telepon pasien. Gambar 6 merupakan tampilan pendaftaran untuk pasien. Setelah pasien mendapatkan kode pasien dapat mendaftar dengan memasukkan identitas diri yaitu nama, tempat lahir, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, agama, alamat, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nik. Pasien juga dapat memilih poliklinik dan dokter yang akan dituju, memilih waktu pelayanan, dan cara pembayaran. Setelah semua selesai pasien dapat mengkonfirmasi dengan mengeklik tombol Ok dan pasien akan mendapatkan nomor antrian. Pasien yang sudah mendaftar hanya dibatasi untuk mendaftar 1 kali dalam sehari. Gambar 7. Tampilan menu Profil Gambar 8. Tampilan Nomor Antrian J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X 282 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi.. Gambar 7 merupakan tampilan menu profil pasien. Didalam menu profil terdapat nomor telepon, nama pasien, edit profil dan riwayat pasien. Gambar 8 merupakan tampilan menu profil, didalam menu profil terdapat riwayat pasien. Kemudian pasien juga dapat melihat nomor antrian pada riwayat pasien yang nantinya akan digunakan untuk melakukan kunjungan ke rumah sakit. Jika pasien belum berkunjung ke rumah sakit sesuai tanggal yang telah tercantum di nomor antrian maka status tersebut akan berwarna merah dan tertulis belum periksa, apabila pasien sudah berkunjung ke rumah sakit sesuai dengan tanggal yang telah dipilih pasien maka status tersebut akan berubah menjadi warna hijau dan status tersebut akan menjadi selesai. Tampilan interface yang telah di rancang berisi fitur-fitur yang dapat digunakan oleh admin pendaftaran dan admin poliklinik. Pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur yaitu menu login admin pendafatarn dan admin poliklinik, menu home admin pendaftaran dan admin poliklinik, detail periksa, menu pasien, menu dokter, menu poliklinik, tentang rumah sakit. Gambar 9. Tampilan Login Admin Gambar 10. Tampilan menu Home Pendaftaran dan Poli Admin pendaftaran Gambar 9 merupakan halaman login admin pendaftaran dan admin poli. Didalam form tersebut terdapat 2 inputan yaitu input email dan password. Setelah memasukkan email dan password, selanjutnya admin dapat menekan tombol masuk atau login. Apabila email dan password yang telah dimasukkan sudah sesuai maka akan otomatis diarahkan ke halaman home. Gambar 10 merupakan halaman utama menu home dari admin pendaftaran. Di dalam menu home ini terdapat tampilan mengenai pasien yang telah mendaftar dan mendapatkan nomor antrian. Data yang ditampilkan berupa nama pasien, dokter dan nomor antrian. Pada menu home ini juga terdapat kuota dari pendaftaran pasien yaitu kuota untuk pasien yang mendaftar online 100 kuota. Apabila kuota sudah memenuhi sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pendaftaran online akan otomatis tertutup. Pada menu home admin pendaftaran terdapat tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan pasien yang sudah mendaftar. J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X DOI 283 Gambar 11. Tampilan detail Menu Home Admin Prodi Gambar 12. Tampilan periksa Admin Pendaftaran Gambar 11 merupakan detail periksa. Di dalam menu ini, admin dapat mengecek detail periksa pasien. Admin juga dapat melihat nomor antrian selanjutnya dan apabila pasien tersebut akan berkunjung pada tanggal yang sudah tercantum pada nomor antrian maka admin dapat mengklik tombol centang yang nantinya status pada nomor antrian dari belum registrasi akan berubah menjadi registrasi selesai. Gambar 12 merupakan sebuah halaman utama menu home dari admin poli. Di dalam menu home ini terdapat tampilan mengenai pasien yang telah mendaftar dan mendapatkan nomor antrian. Data yang ditampilkan berupa nama pasien, dokter dan nomor antrian. Pada menu home ini juga terdapat kuota dari pendaftaran pasien yaitu kuota untuk pasien yang mendaftar online 100 kuota. Apabila kuota pendaftaran sudah memenuhi sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pendaftaran online akan otomatis tertutup. Pada menu home admin poliklinik terdapat tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan pasien yang sudah melakukan pemeriksaan di poliklinik. Gambar 13. Tampilan Detail Periksa Gambar 14. Tampilan Admin Poli Menu Pasien J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X 284 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi.. Gambar 13 merupakan sebuah tampilan detail periksa dari menu home. Dalam menu ini, admin poli dapat melihat detail periksa pasien. Admin poli juga dapat melihat nomor antrian selanjutnya dan apabila pasien tersebut akan berkunjung pada tanggal yang sudah tercantum pada nomor antrian maka admin poli dapat mengklik tombol centang yang nantinya status pada nomor antrian dari belum melakukan pemeriksaan akan berubah menjadi pemeriksaan selesai. Gambar 14 merupakan tampilan menu pasien. Di dalam menu pasien ini terdapat tampilan mengenai daftar pasien yang telah mendaftar mrnggunakan aplikasi ini. Data yang ditampilkan meliputi nama, dan alamat. Apabila diklik akan muncul tampilan yang berisikan nama, nomor telepon, dokter, poliklinik dan tanggal periksa. Gambar 15. Tampilan menu Dokter Gambar 16. Edit Dokter Gambar 15 merupakan tampilan menu dokter. Menu ini berfungsi menambahkan dokter yang bertugas di Rumah Sakit. Admin juga dapat mengedit dan menambah jadwal praktek dokter dengan mengklik nama dokter tersebut kemudian admin akan diarahkan menuju halaman tampilan seperti gambar 16. Setelah muncul halaman tampilan edit data admin dapat mengedit atau menambah jadwal praktek dokter. Admin juga dapat menghapus jadwal praktek dokter tersebut apabila jadwal praktek dokter berubah. Gambar 16 merupakan tampilan form menu edit dokter. Pada menu ini admin dapat mengedit atau mengubah nama dokter, spesialis, dan jenis kelamin. Gambar 17. Tampilan Form Gambar 18. Form Menu Poliklinik Tambah jadwal J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X DOI 285 Gambar 17 merupakan tampilan form menu tambah jadwal. Pada menu ini admin dapat menambahkan jadwal praktek dokter dan mengedit jadwal praktek dokter dengan mengklik jadwal yang akan di ubah, admin juga dapat menghapus jadwal praktek dokter dengan mengeklik tombol hapus berwarna merah kemudian admin dapat mengeklik tombol save, data yang telah ditambahkan dan diubah maka akan tersimpan. Gambar 18 merupakan tampilan form tambah poliklinik, admin juga dapat melakukan edit nama poliklinik dan ubah gambar dengan cara klik poliklinik yang akan diedit. Kemudian admin akan diarahkan menuju halaman edit poliklinik seperti gambar berikut gambar 19. Gambar 19. Edit Poliklinik Gambar 20. Form tentang Rumah Sakit Gambar 19 merupakan sebuah tampilan form edit atau ubah profil. Apabila admin sudah mengubah gambar dan nama dari poliklinik maka admin dapat menekan tombol simpan pada pojok kanan atas. Gambar dan foto yang telah di ubah akan otomatis tersimpan. Gambar 20 merupakan tampilan form tentang Rumah Sakit Daerah Balung. Pada menu ini menampilkan deskripsi tentang rumah sakit daerah balung, alamat dari rumah sakit dareah balung, informasi atau telepon dari rumah sakit daerah balung dan informasi pelayanan berupa email rumah sakit daerah balung. 4. KESIMPULAN Kesimpulan a. Berdasarkan hasil wawancara kepada petugas pendaftaran di Rumah Sakit Daerah Balung menjelaskan bahwa sangat mendukung dengan adanya pembuatan sistem informasi pendaftaran online berbasis android dan aplikasi ini dapat memudahkan pasien untuk mendaftar dan mendapatkan nomor antrian. b. Metode yang digunakan adalah metode waterfall dan dibuat dengan desain sistem informasi ini menggunakan flowchart sistem, context diagram CD, data flow diagram DFD level 0, data flow diagram DFD level 1. c. Pengkodean sistem menggunakan pemrograman dart dan database firestore. Kemudian peneliti melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan scenario pengujian black-box, dimana pada pengujian ini yang diuji adalah fungsionalitas sistem yang telah dibuat. Saran a. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengintegrasikan aplikasi pendaftaran online dengan simrs. b. Sistem pendaftaran online berbasis android ini dapat digunakan mulai dari versi android API Level 16 sampai dengan versi android 11 API Level 30 diharapkan kedepannya dapat digunakan ke versi yang lebih tinggi. J-REMI Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan EISSN 2721-866X 286 Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi.. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan jurnal ini. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada kedua orang tua dan kakak yang selalu mendoakan dan mendukung sampai titik ini. Ibu Sustin Farlinda selaku dosen pembimbing saya dan Ketua Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember. Ketua dan seluruh staff Rumah Sakit Daerah Balung yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan. REFERENSI [1] H. N. Widyastuti, A. P. Wicaksono, S. Farlinda, and E. Rachmawati, “Sistem Informasi Peminjaman Dan Pengembalianrekam Medis Dengan Barcode Dan Notifikasi Whatsapp Di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang,” J-REMI J. Rekam Med. dan Inf. Kesehat., vol. 1, no. 2, pp. 61–76, 2020. [2] Y. I. Maulana, “Perancangan Perangkat Lunak Sistem Informasi Pendataan Guru Dan Sekolah Sindaru Pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan,” J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 13, no. 1, pp. 21–27, 2017, [Online]. Available [3] F. Ayu and W. Sholeha, “Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web Pada Smart Center Pekanbaru,” Intra-Tech, vol. 3, no. 1, pp. 38–48, 2019, [Online]. Available [4] R. Permenkes, “Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tentang Manajemen Rumah Sakit,” pp. 1–36, 2013. [5] Permenkes, “Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien,” 2018, [Online]. Available Pangolin National Conservation Strategy and Action Plan %28LoRes% [6] E. Maiyana, “Pemanfaatan Android Dalam Perancangan Aplikasi Kumpulan Doa,” J. Sains dan Inform., vol. 4, no. 1, pp. 54–65, 2018, doi [7] Rizaldi, “Penerapan Waterfall Dalam Membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Jalan,” Jurteksi Jurnal Teknol. dan Sist. Informasi, vol. IV, no. 1, pp. 71–78, 2017. [8] M. Tabrani and P. Eni, “Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Inventori Pt. Pangan Sehat Sejahtera,” J. Inkofar, vol. 1, no. 2, pp. 30–40, 2017, doi [9] A. T. Atmadja, “Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi,” Akunt. Profesi, vol. 3, no. 2, pp. 122–141, 2013. [10] I. Tanjung and D. Sukrianto, “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Terpadu Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Tampan Prov. Riau,” J. Intra-Tech, vol. 1, no. 1, pp. 43–54, 2017. [11] A. Taryanto and L. Nur Handayani, “Pengembangan Sistem Informasi Retensi Rekam Medis Di Rumah Sakit Dustira Cimahi,” J. E-Komtek, vol. 3, no. 2, pp. 62–70, 2019, doi ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Ning WidyastutiAndri Permana WicaksonoSustin FarlindaErvina RachmawatiThe medical record file control activity at Wijaya Kusuma Lumajang Hospital has not been well is evidenced by the absence of the use of tracers as a substitute for files that leave the medical recordrack and the use of expedition books only on borrowing inpatient medical record files. This study aims todesign and create a medical record lending and return information system with a barcode and web-basedWhatsApp notification at Wijaya Kusuma Lumajang Hospital that produces patient labels, tracers, reports onborrowing and return of medical records. This type of research is the development of a prototype method withqualitative data collection techniques in the form of interviews, observation, documentation, and stages of the prototype method include analyzing user needs, making prototypes, adjusting prototypes tothe user's wishes, creating new systems, testing systems, adjusting the system to the user's wishes, andusing the system. The results of this study are information systems for borrowing and returning medicalrecords with a web-based barcode and WhatsApp notification system that facilitates the process of trackingfiles and overcoming problems in the process of borrowing and returning medical recordsArdi TaryantoLilis Nur HandayaniThis study aimed to develop a medical record retention information system with a case study at Dustira Cimahi Hospital. The data collection techniques used were by observations and completed by literature study which had related with the problems. Software development methods was made using waterfull. From the research conducted, it was found several problems associated with the retention information system which has running, such as the implementation of retention was done directly with sorting out medical record file without the computer, the absence of a retention schedule medical record file, there is no storage space inactive and off medical record file. Therefore it is necessary to develop a medical record retention information system in the form of an application implemented with the Microsoft Visual 2010 programming language and the Database Access System / DBMS Microsoft Access. So that this application is expected to help hospitals in overcoming file retention problems and data retention processing can be better in the RizaldiPT. Barettamuda Pratama Padang runs on the distribution of road construction materials at PU Bina Marga. Applications used for data processing of construction materials is limited to Microsoft Office. Problems that occur on the system that is running, difficulty when looking for the required data, often occur repetition of data when writing data on lapora, error writing data so that the reported data does not match the actual data. With the ongoing system, resulting in ineffectiveness in working on reports and time to process data on the construction of road construction is inefficient. In the proposed system is a computerized system to help process the data construction of road construction so that the problems encountered so far can be resolved. The construction of the old system on the new system will apply the Waterfall method. Excess waterfall method, practical in their systems, Development of a structured and controlled make the quality of the software is maintained. Keywords information system, construction of Road construction, waterfall method Abstrak PT. Barettamuda Pratama Padang berjalan pada kegiatan pendistribusian bahan pembangunan jalan pada PU Bina Marga. Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data bahan konstruksi hanya sebatas Microsoft Office. Permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, kesulitan ketika mencari data yang dibutuhkan, sering terjadi pengulangan data saat menuliskan data tersebut pada lapora, kesalahan penulisan data sehingga data yang dilaporkan tidak sesuai dengan data yang sebenarnya. Dengan sistem yang sedang berjalan,mengakibatkan ketidakefektifan dalam mengerjakan laporan dan waktu untuk mengolah data pelaksanaan konstruksi pembanguan jalan tidak efesien. Pada sistem yang diusulkan merupakan sistem yang sudah terkomputerisasi untuk membantu memproses data pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan sehingga permasalahan yang dihdapi selama ini dapat teratasi. Pembangunan sistem lama pada sistem baru akan menerapkan metode Waterfall. Kelebihan metode waterfall, praktis dalam merekaya sistem, Pengembangan yang terstruktur dan terkontrol membuat kualitas software tetap terjaga. Kata kunci sistem informasi, konstruksi pembangunan jalan, metode waterfallEfmi MaiyanaAndroid is an Open Source operating system that gives developers the freedom to develop applications, with the advantages of android operating system, will help many android-based smartphone users to be able to enjoy various applications, one application is the Android-Based Preview Application, the main purpose of this Application is assisting Muslims in reciting the necessary prayers in daily life effectively and efficiently. The type of data used is a secondary data type in which data is obtained from reference books and literature related to this case. There are several stages in making this application, namely analysis, design, work processes, and evaluation of the program model that has been produced. This android-based prayer collection app, can be used on android-based smartphones in the least version in this application testing can run smoothlyPerancangan Perangkat Lunak Sistem Informasi Pendataan Guru Dan Sekolah Sindaru Pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang SelatanY I MaulanaY. I. Maulana, "Perancangan Perangkat Lunak Sistem Informasi Pendataan Guru Dan Sekolah Sindaru Pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan," J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 13, no. 1, pp. 21-27, 2017, [Online]. Available Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web Pada Smart Center PekanbaruF AyuW SholehaF. Ayu and W. Sholeha, "Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web Pada Smart Center Pekanbaru," Intra-Tech, vol. 3, no. 1, pp. 38-48, 2019, [Online]. Available Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tentang Manajemen Rumah SakitR PermenkesR. Permenkes, "Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tentang Manajemen Rumah Sakit," pp. 1-36, Pangolin National Conservation Strategy and Action Plan %28LoRes%29PermenkesPermenkes, "Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien," 2018, [Online]. Available Pangolin National Conservation Strategy and Action Plan %28LoRes% Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu AkuntansiA T AtmadjaA. T. Atmadja, "Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi," Akunt. Profesi, vol. 3, no. 2, pp. 122-141, 2013.
StrukPembayaran Rumah Sakit. Oleh Diposting pada 23/03/2021. Biaya bisa berkisar mulai dari Rp. Berbagai fitur lengkap mulai dari pendaftaran pasien antrian poli rekam medis EMR odontogram apotek stock inventory kasir hingga pelaporan lengkap dengan Software Rumah Sakit Hospita. Untuk mengunduh File Gunakan tombol download dibawah ini.
Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika ISSNe 2548-9364 / ISSNp 2460-0741 Vol. 6 No. 2 Agustus 2020 Submitted 17-07-2019; Revised 04-08-2020; Accepted 24-08-2020 Model Antrian Pendaftaran Pasien Rawat Jalan pada Rumah Sakit Studi Kasus di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak Adetya Pratiwi1, Eva Faja Ripanti2, Anggi Srimurdianti Sukamto3 Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Prof Dr H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, 78115 adetyapratiwisc1 evaripanti anggidianti Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Kata kunci— antrian, model, poli rawat jalan, rumah sakit, waktu tunggu. I. PENDAHULUAN Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [9]. Antrian sangat beragam dan dapat dianalisis berdasarkan ciri dan karakteristik, di antaranya yaitu karakteristik pelaku antrian, karakteristik pelayanan, dan karakteristik kedatangan. Karakteristik pelaku antrian antara lain First Come First Serve FCFS, Last-In First-Out LIFO, Service in Random Order SRO, Priority Service PS, dan General Service Discipline GD. Karakteristik pelayanan merupakan ciri yang terkait dengan design sistem antrian dan penyebaran waktu pelayanan. Desain sistem antrian antara lain Single Channel dan Multiple Channel. Distribusi atau penyebaran waktu pelayanan dapat diperkirakan menggunakan distribusi peluang eksponensial. Karakteristik kedatangan dibagi menjadi tiga yaitu populasi kedatangan, perilaku kedatangan dan pola kedatangan [3]. Karakteristik antrian di suatu tempat didasarkan oleh kebijakan sistem operasional yang berlaku. Teori dan karakteristik antrian dapat ditemukan penerapannya pada berbagai industri, khususnya yang bergerak dibidang pelayanan dan jasa. Bidang pelayanan tersebut misalnya antrian kendaraan pada pom bensin, antrian pelanggan pada kasir, antrian nasabah pada teller bank, hingga antrian pasien pada rumah sakit. Karakteristik antrian pasien yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak yaitu pelayanan dapat diberikan setelah pasien mendaftarkan diri dan mendapatkan nomor antrian pada jam yang telah ditentukan. Selanjutnya, pelayanan pasien baru akan dimulai setelah dokter praktek yang bersangkutan hadir dan dimulai dari antrian pertama hingga antrian akhir yang mendaftar pada poli masing-masing. Berdasarkan deskripsi tersebut, karakteristik antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve FCFS yang artinya pasien yang lebih dulu datang sampai, akan lebih dulu dilayani keluar. Umumnya, karakteristik pelayanan yang diterapkan di rumah sakit adalah Multi Channel, yaitu antrian dapat memasuki beberapa sistem pelayanan berdasarkan keluhan serta penyakit yang diderita pasien yang bersangkutan. Namun, karakteristik pelayanan eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak berupa Single Channel, jalur antrian hanya dilayani secara tunggal berupa pelayanan pemeriksaan pada poliklinik rawat jalan. Secara garis besar, sistem antrian yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi cenderung tidak efektif karena menuntut pasien untuk menjalani waktu tunggu antrian yang cukup lama, yang terlihat dari dimulainya antrian sejak waktu pengambilan nomor antrian yang dimulai bahkan sebelum dokter tiba, serta dari sistem pelayanan Single Channel meskipun pasien yang mendaftar terdiri atas berbagai poliklinik yang berbeda. Selain disebabkan oleh tidak efektifnya sistem antrian eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak, antrian pada rumah sakit secara keseluruhan memerlukan perhatian khusus. Hal ini mengingat karakteristik orang yang melakukan antrian, yaitu orang yang sedang sakit. Kegiatan menunggu antrian yang berkepanjangan lebih berdampak negatif bagi pasien yang kondisi fisiknya sedang tidak maksimal. Hal ini diperparah dengan adanya kemungkinan penularan penyakit oleh sesama pasien di ruang tunggu, khususnya penyakit yang dapat ditularkan melalui udara, misalnya penyakit influenza dan tuberkulosis. Di lain sisi, waktu tunggu untuk setiap antrian juga tidak dapat disamaratakan. Pemeriksaan oleh tim medis dapat berlangsung cepat maupun lambat tergantung pada kondisi pasien. Akibatnya, pasien tidak memiliki gambaran mengenai waktu tunggu yang dapat dialokasikannya untuk beristirahat di tempat selain ruang tunggu sembari menunggu antrian berjalan. Karakteristik pelaku antrian maupun durasi antrian di rumah sakit pada umumnya, serta minimnya efisiensi sistem antrian yang mungkin diterapkan di rumah sakit lainnya selain RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak menimbulkan pemikiran untuk melakukan perancangan model antrian yang dapat diimplementasikan untuk menunjang operasional rumah sakit. Implementasi dapat dilakukan pada sistem berbasis website agar memudahkan akses pasien saat mendaftar serta membantu meningkatkan pelayanan poli rawat jalan rumah sakit. II. URAIAN PENELITIAN A. Teori Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [5]. Sistem antrian memiliki tiga karakteristik, antara lain karakteristik antrian, karakteristik kedatangan, serta karakteristik pelayanan [3]. 1 Karakteristik Kedatangan Karakteristik kedatangan dapat terdiri dari  Ukuran atau populasi kedatangannya yaitu terbatas atau tidak terbatas.  Perilaku kedatangan dapat dilihat dari pelanggan yang tetap menunggu hingga mendapatkan pelayanan dan tidak berpindah antrian atau pelanggan yang menolak dan keluar dari antrian.  Pola kedatangan pelanggan yang mengantri setiap waktunya dapat diperkirakan dengan distribusi peluang yaitu Poisson di mana setiap kedatangan tidak saling berhubungan satu sama lain dan waktu antar kedatangan hampir sama. 2 Karakteristik Antrian karakteristik antrian atau disiplin pelayanan adalah aturan untuk pelanggan yang akan mendapatkan pelayanan dalam sebuah batisan antrian. Aturan sering digunakan dalam sebuah model yaitu aturan First Come First Serve FCFS yaitu pelanggan yang pertama masuk akan dilayani lebih dulu. Aturan lainnya yaitu Last-In, First-Out LIFO, Priority Service PS, Service in Random Order SRO, dan General Service Discipline GD. 3 Karakteristik Pelayanan karakteristik pelayanan memiliki empat jenis pelayanan yang menggambarkan desain sistem antrian antara lain Single Channel atau sistem antrian jalur tunggal, Multiple Channel atau sistem antrian jalur berganda. B. Notasi Model Antrian Notasi yang digunakan pada model antrian yaitu Notasi Kendall yang dikemukakan oleh Kendall dan dituliskan dalam notasi a / b / c. Lee kemudian menambahkan simbol d, e dan f sehingga notasi berubah menjadi a / b / c / d / e / f dan disebut sebagai notasi Kendall-Lee, sehingga karakteristik suatu antrian dapat dituliskan dalam notasi a / b / c d / e / f . Keterangan a= distribusi antar kedatangan b= distribusi waktu pelayanan c= jumlah channel atau saluran pelayanan d= disiplin pelayanan e= kapasitas sistem f= besarnya populasi masukan / populasi pelanggan TABEL I SIMBOL-SIMBOL PADA NOTASI KENDALL-LEE Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan yaitu distribusi Poisson atau saling bebas. Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan tetap / konstan Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan memiliki distribusi umum Disiplin-disiplin pelayanan Dituliskan dalam angka atau keterangan finite dan infinite C. System Development Life Cycle SDLC System Development Life Cycle SDLC adalah sebuah siklus pengembangan sistem yang memiliki beberapa tahap antara lain, perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan perawatan maintenance [15]. D. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum [2]. Pengujian dilakukan dengan dua metode yaitu pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah perencanaan penelitian yang akan dilakukan sepanjang proses riset. Proses tersebut dijelaskan pada Gambar 1. Proses dan alur penelitian ini dilakukan dengan SDLC. Gambar. 1 Metodologi penelitian Metodologi penelitian memiliki tiga tahap dan dibantu dengan metode masing-masing. Analisis awal dilakukan dengan studi literatur dan observasi awal, perancangan dilakukan untuk merancang model yang akan dibangun serta penerapan yang dilakukan dengan implementasi koding dan pengujian sistem yang telah dibangun. 1 Analisis Awal Analisis awal dilakukan melalui studi literatur dan observasi awal. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang teori antrian, serta membaca penelitian-penelitian terkait. Observasi awal dilakukan pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali pada hari yang berbeda, yaitu pada tanggal 29 Oktober 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Bedah, Poli Saraf, Poli Anak, dan Poli THT-KL. Observasi kedua pada 1 November 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Syaraf, Poli Anak, Poli THT-KL dan Poli Gigi. Observasi awal juga menghasilkan diidentifikasinya model antrian baru yang tepat dan dapat membantu memperbaiki model antrian yang sudah berjalan pada antrian poli rawat jalan rumah sakit. 2 Perancangan Perancangan sistem dilakukan berdasarkan analisis awal dan akan dimasukkan pada model antrian baru dengan tepat, dilanjutkan dengan perancangan arsitektur sistem dan database untuk diimplementasikan pada sistem. Perancangan sistem dituliskan dalam Unified Modeling Language UML. 3 Penerapan Penerapan model yang telah dirancang diimplementasikan pada sistem dalam sebuah sistem berbasis website. Sistem yang telah diimplementasikan pada website akan diuji dengan pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. B. Hasil Analisis Awal Sistem Antrian Analis awal yang dilakukan dengan cara observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie untuk mendapatkan sistem yang berjalan, yaitu proses pelayanan rawat jalan yang terjadi. Proses pelayanan pasien pada rawat jalan yaitu pendaftaran pasien, proses pasien menunggu layanan medis, dan proses pelayanan pasien. Hasil analisis sistem berjalan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut Gambar. 2 Gambaran awal sistem yang sedang berjalan Observasi dilanjutkan dengan menghitung waktu pelayanan medis terhadap 10 pasien pertama pada setiap poli rawat jalan sebagai sample. Hasil observasi menunjukkan bahwa pasien mendaftar pada loket pendaftaran yang dimulai dari pukul dan ditutup pada pukul pada hari yang sama, saat loket ditutup pasien tidak dapat mendaftar dan harus kembali keesokan harinya. Banyak pasien yang mencoba untuk datang lebih awal agar untuk mendapatkan nomor antrian secepat mungkin dan terjadi penumpukan sebelum pendaftaran dimulai. Pasien yang telah mendaftar selanjutnya mengantri untuk dilayani sesuai urutan kedatangan dan setiap poli. Poli-poli rawat jalan memiliki satu ruang pelayanan. Deskripsi tersebut menggambarkan distribusi kedatangan pelanggan saling lepas, waktu pelayanan pendaftaran setiap harinya tetap, jumlah saluran pelayanan tunggal atau single channel, disiplin antrian yang berjalan menggunakan disiplin antrian First Come First Serve FCFS, kapasitas sistem dan populasi pelanggan terbatas. Model antrian yang berjalan dapat dituliskan dalam notasi Kendall-Lee yaitu M/D/1 FCFS/F/F. Masalah pada antrian yang berjalan yaitu rata-rata pasien yang ingin mendaftar harus datang lebih awal dari jam pendaftaran yang telah ditentukan, kondisi tersebut tidak kondusif untuk diterapkan kepada pasien yang pada dasarnya tidak dalam kondisi yang sehat. Pasien juga harus menunggu presensi dokter sebelum mendapatkan pelayanan medis selama kurang lebih 2 jam setelah pendaftaran. Hasil observasi juga menunjukkan JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi bahwa antrian antar pasien bukan masalah utama karena rata-rata hanya memakan waktu kurang dari 10 menit antar pasien. Masalah dapat disimpulkan terjadi pada saat proses pasien mengantri pada pendaftaran pasien hingga proses pasien menunggu layanan medis pada poli rawat jalan yang bersangkutan di mana pasien harus menunggu selama kurang lebih 3 jam. Untuk membantu jalannya model antrian, maka harus dibangun sebuah sistem baru yang dapat mengurangi masalah yang terjadi dalam hal pendaftaran dan pemantauan antrian yang berjalan, agar pasien yang sedang dalam kondisi tidak baik dapat lebih nyaman sebelum menerima pelayanan di poli-poli rawat jalan rumah sakit. C. Perancangan Pengujian Sistem Uji sistem dilakukan dengan User Acceptance Test UAT dan pengujian blackbox. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox pada penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah sistem yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa perintah pada sistem, kemudian memastikan bahwa sample data yang dimasukkan sebagai input akan menghasilkan output yang sesuai dengan skenario yang diinginkan. TABEL II SKENARIO PENGUJIAN BLACKBOX 2 User Acceptance Test UAT User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap pengguna sistem dan menghasilkan sebuah dokumen hasil uji untuk membuktikan bahwa sistem yang dibangun sudah diterima dan memenuhi kebutuhan. Pada pengujian ini UAT dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pernyataan atau pertanyaan terhadap responded [11]. Pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi 9 pernyataan kepada 30 responden. Kriteria responden yang dipilih yaitu harus pernah mendaftar dan mendapat pelayanan dari poli-poli rawat jalan rumah sakit. Responden akan terlebih dahulu mencoba aplikasi untuk dapat mengetahui kapabilitas dan kelancaran jalannya aplikasi. Kuesioner pada pengujian ini terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas, dan aspek komunikasi visual. TABEL III SKOR PENILAIAN KUESIONER PENGUJIAN Sangat mudah/ sangat menarik/ sangat membantu Cukup mudah/ cukup menarik/ cukup membantu Tidak mudah/ tidak menarik/ tidak membantu Sangat tidak mudah/ sangat tidak menarik/ sangat tidak membantu Hasil kuesioner yang telah dirangkum berdasarkan aspek-aspek pengujian tersebut akan dihitung jumlah dan persentase % dari tanggapan seluruh responden. IV. HASIL DAN PERANCANGAN Tahapan penelitian yang telah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4 berikut Gambar. 3 Hasil tahapan penelitian A. Perancangan Konseptual Tahapan analisis awal yang telah diuraikan pada section metodologi penelitian dilanjutkan dengan tahapan perancangan konseptual yang dilakukan dengan Unified Modeling Language UML yang terdiri dari class diagram yang digunakan untuk menggambarkan perancangan struktur kelas-kelas yang terlibat dalam sistem dan hubungannya antara satu dengan yang lain. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan pemodelan untuk kegiatan sistem dan mempresentasikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang dibangun serta untuk mengetahui fungsi apa yang sudah ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Activity diagram untuk menggambarkan alur kerja pada sistem yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem secara bertahap. Perancangan dilanjutkan dengan membuat database yang sesuai untuk mengimplementasikan model antrian pada sistem berbasis website. B. Perancangan Arsitektur Sistem JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat, maka arsitektur sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar. 4 Rancangan arsitektur sistem Sistem memiliki dua aktor yang terlibat, yaitu admin dan pasien. Pasien dapat menginputkan data pendaftaran untuk mendaftar pada poli rawat jalan yang diinginkan dan mendapatkan informasi pendaftaran berupa nomor antrian dan informasi dokter yang bersangkutan. Sedangkan admin dapat mengelola data dan informasi pada setiap poli rawat jalan. C. Model Antrian Baru yang Dibangun Model antrian baru yang dibangun pada sistem berbasis website dapat menerima pelanggan yang tetap dibatasi sesuai dengan jam operasional rumah sakit. Jumlah channel atau saluran pelayanan menjadi lebih banyak, yang sebelumnya Single Channel berubah menjadi Multiple Channel. Kapasitas sistem dan populasi pelanngan yang sebelumnya terbatas dapat berubah menjadi tidak terbatas karena seluruhnya ditangani oleh sistem, sedangkan disiplin pelayanan tetap menggunakan aturan First Come First Serve FCFS karena pasien harus tetap dalam antrian. Model antrian berjalan dengan notasi M/D/1 FCFS/F/F diubah menjadi M/D/n FCFS/∞/∞ pada sistem baru yang dibangun. D. Hasil Antarmuka Sistem Antarmuka sistem terdiri dari antarmuka beranda, antarmuka register, antarmuka login, dan antarmuka untuk masing-masing user yaitu pasien, admin poli, dan superadmin. Antarmuka pasien terdiri dari halaman menu daftar poli, halaman pasien memilih poli, halaman pemantauan antrian dan halaman profil pasien. Antarmuka superadmin terdiri dari halaman kelola data user, dokter dan poli. Antarmuka admin poli terdiri dari halaman menu loket poli dan dan halaman daftar riwayat pendaftaran poli. Gambar. 5 Antarmuka daftar poli rawat jalan Gambar. 6 Antarmuka pemantauan antrian E. Analisis Hasil Implementasi Hasil analisis awal yang dilakukan sebelumnya dengan observasi menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari proses pendaftaran hinga mendapatkan layanan medis yaitu selama 2 jam, sedangkan setelah diimplementasikan pada website dilakukan simulasi pendaftaran oleh beberapa user untuk menhitung waktu yang dihabiskan pasien atau calon pasien. Hasil perhitungan waktu yang diperoleh yaitu hanya selama 1 menit dari user mendaftar hingga mendapatkan nomor antrian. Hal ini membuktikan bahwa sistem baru yang dibangun mereduksi waktu tunggu pasien dengan sangat efisien. F. Hasil Pengujian Pengujian pada aplikasi pendaftaran dan pemantauan antrian rumah sakit dilakukan dengan 2 pengujian, yaitu pengujian blackbox untuk mengetahui hasil output sistem dan memeriksa fungsional dari sistem, serta User Acceptance Test UAT dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui feedback langsung dari 30 pengguna aplikasi yang dapat menilai berjalannya aplikasi sesuai dengan kebutuhan pasien dan mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang dibangun. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox dilakukan terhadap spesifikasi fungsional dari sistem, kondisi input program berdasarkan yang dilihat, dan kesesuain output yang dihasilkan. Pengujian input data dilakukan pada aktivitas log in user dan serta proses keloa data user, dokter dan poli saat masuk sebagai superadmin. Berdasarkan seluruh pengujian blackbox yang dilakukan, JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi user mencoba untuk memasukkan seluruh input kosong dan salah satu data input kosong, maka sistem makan mengeluarkan pesan kesalahan dan data tidak dapat disimpan. Dengan demikian, sistem dapat menangani data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 2 User Acceptance Test User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap 30 orang responden yang mencoba aplikasi untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang tersedia. 30 orang responden memiliki kriteria yaitu merupakan orang-orang yang pernah mendaftar dan mendapatkan pelayanan dari poli rawat jalan rumah sakit. Kuesioner disebarkan secara online melalui google form, dengan responden harus mengisi data diri seperti nama, umur, pekerjaan untuk mengetahui persebaran responden, serta memberi tanggapan terhadap 9 pernyataan yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Selain itu, responden juga dapat memberikan saran terhadap aplikasi. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek kemudahan akses yang diberikan antara lain sebagai berikut.  Pernyataan ke-1 User dapat mengakses aplikasi dengan mudah. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 8. Gambar. 7 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek kemudahan akses  Pernyataan ke-2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 9. Gambar. 8 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek kemudahan akses  Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat dengan mudah dipelajari. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 10. Gambar. 9 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek kemudahan akses Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 3 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan kedua yaitu kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan pada aplikasi dengan jumlah tanggapan sangat mudah sebanyak 20 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek kemudahan akses yaitu sangat mudah, ini berarti user dapat menjalankan aplikasi dengan sangat mudah. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek fungsionalitas yang diberikan antara lain sebagai berikut.  Pernyataan ke-1 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 11. Gambar. 10 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek fungsionalitas  Pernyataan ke-2 Aplikasi dapat membantu memantau antrian. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 12. Gambar. 11 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek fungsionalitas  Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat membantu melihat informasi pendaftaran poli rawat jalan. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 13. JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Gambar. 12 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek fungsionalitas  Pernyataan ke-4 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran menjadi lebih singkat. Respons terhadap pernyataan keempat dapat dilihat pada gambar 14. Gambar. 13 Respons terhadap pernyataan ke-4 aspek fungsionalitas Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 4 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan pertama, kedua dan keempat dengan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek komunikasi visual yang diberikan antara lain sebagai berikut.  Pernyataan ke-1 Tampilan aplikasi menarik. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 15. Gambar. 14 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek komunikasi visual  Pernyataan ke-2 Tampilan menu mudah dimengerti. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 16. Gambar. 15 respons terhadap pernyataan ke-2 aspek komunikasi visual Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 2 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. G. Analisis Hasil Pengujian Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. V. KESIMPULAN Pada proses analisis awal dapat diketahui model-model antrian dari hasil studi literatur, pada observasi awal yang dilakukan pada Rumah Sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie selama 3 hari dapat diketahui bahwa waktu yang dihabiskan paling banyak oleh pasien pada saat proses pendaftaran dan menunggu dokter datang untuk mendapatkan layanan selama paling sedikit 2 jam, sedangkan waktu yang dihabiskan pasien saat mendapatkan layanan medis rata-rata hanya selama 10 menit, maka dari itu waktu tunggu pasien tidak termasuk lama saat proses layanan medis telah dimulai. Penelitian dilanjutkan dengan perancangan sistem yang akan dibangun. Dituliskan dalam UML yang terdiri dari class diagram, use case diagram dan activity diagram sistem. Berdasarkan perancangan dilakukan proses implementasi ke dalam sebuah website. Yang dapat membantu pasien melakukan pendaftaran dan pemantauan antrian poli-poli rawat jalan rumah sakit. Setelah dilakukan simulasi, telah dihitung bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari pendaftaran hingga mendapatkan nomor antrian yaitu hanya selama 1 menit dan pasien juga dapat memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. REFERENSI [1] Bustani, Neti M., A. Joy Rattu, and Josephine SM Saerang. Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara. EBiomedik 2015. [2] Clune, Thomas .L. dan Richard B. Rood, Software Testing and Verification In Climate Model Development, IEEE Journal , Focus Climate Change Software, 2011. [3] Heizer, Jay dan Barry Render, Operation Management. Jakarta Salemba Empat Jakarta, 2008. [4] Hamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, 2016. [5] Krajewski J. dan Larry P. Ritzman, Operation Management Processes and supply chain Ninth Edition, New Jersey Pearson Education, Inc, 2010. [6] Pressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, 2010. [7] Rohman, Abdul. Mengenal Framework “Laravel” Best PHP Frameworks for 2014, 2014. [8] Rudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. 2011. [9] Siagian, P. Penelitian Operasional Teknik dan Praktek. Jakarta Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1987 [10] Sidik, Betha. Pemrograman WEB dengan PHP. Bandung Informatika, 2012. [11] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta, 2010. [12] Sukamto, Rosa Ariani dan M. Shalahudin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Informatika Bandung, 2013. [13] Sukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009. [14] Suryadhi, Putu A. R. dan Nichson Jp Manurung. Model Antrian pada Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. Bali Universitas Udayana, 2009. [15] Susanto, Azhar. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangannya. Indonesia Lingga Jaya, 2004 ... Suryo Adi Wibowo Wibowo et al., 2020 juga menerapkan sistem antrian pada poliklinik namun pada penelitian ini ditambahkan perhitungan bobot untuk menentukan prioritas pasien pada antrian. Dwi Feriana Susilowati Susilowati and Asmunin, 2020, Adetya Pratiwi Pratiwi, Ripanti and Sukamto, 2020, Cato Chandra Chandra et al., 2020 serta Fuaida Nabyla Nabyla and Sigitta, 2019 juga merancang dan mengembangkan sistem antrian pada bidang kesehatan. ...Kebutuhan terhadap sistem antrian pada saat ini menjadi hal yang dinilai penting. Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem antrian yang dikembangkan bersifat spesifik untuk satu proses atau instansi tertentu saja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan sistem antrian yang dapat digunakan oleh siapapun dengan struktur antrian single-channel single-phase. Metodologi penelitian menggunakan design science research. Rancangan sistem antrian telah dibangun menjadi sebuah aplikasi berbasis website dengan nama Kelebihan dari sistem ini yang juga menjadi kontribusi dalam penelitian adalah sistem antrian ini dapat digunakan oleh siapapun, antar pengguna sistem dapat menjadi follower/following dengan pengguna lainnya. Evaluasi pada sistem ini telah dilakukan black box yang memberikan hasil pengujian valid pada semua proses pengujian yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan user acceptance test pada aspek aksesibilitas, aspek fungsional, dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah diterima dengan baik oleh AyuRhamani SuryadhiNichson Jp ManurungJika ingin mendapatkan layanan kesehatan pada sebuah rumah sakit atau klinik, biasanya harus mengantri untuk menunggu giliran dilayani. Jenis layanan kesehatan sangat sulit untuk ditentukan trafiknya, karena kapan orang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan sulit untuk diketahui. Penelitian ini menganalisa dan menentukan model antrian pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata di Rumah Sakit Umum Sanglah berdasarkan pola kedatangan, waktu layanan dan distribusi jumlah dokter yang melayani pasien dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan karakteristiknya dan dinotasikan kedalam notasi Kendall maka model antrian pada pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata Rumah Sakit Umum Sanglah digolongkan kedalam sistem antrian M/M/n, dimana kedatangan pasien terdistribusi, waktu pelayanan terhadap pasien terdistribusi normal dan jumlah dokter yang melayani pasien terdistribusi seragam yaitu lebih dari satu the past 30 years, most climate models have grown from relatively simple representations of a few atmospheric processes to complex multidisciplinary systems. Computer infrastructure over that period has gone from punchcard mainframes to modern parallel clusters. Model implementations have become complex, brittle, and increasingly difficult to extend and maintain. Verification processes for model implementations rely almost exclusively on some combination of detailed analyses of output from full climate simulations and system-level regression tests. Besides being costly in terms of developer time and computing resources, these testing methodologies are limited in the types of defects they can detect, isolate, and diagnose. Mitigating these weaknesses of coarse-grained testing with finer-grained unit tests has been perceived as cumbersome and counterproductive. Recent advances in commercial software tools and methodologies have led to a renaissance of systematic fine-grained testing. This opens new possibilities for testing climate-modeling-software Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional LayananAhmad HamdaniYusufHamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, S PressmanPendekatan PraktisiPressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta AndiArief RudiyantoRudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. Testing, Testing dan Implementasi SistemRosa SukamtoArianiSukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009. . 82 21 237 376 410 274 149 424

gambar nomor antrian rumah sakit